3/09/2013

Berawal dari Rohis



Bismillah..
Rohis?? Apa yang terbersit di benak anda ketika saya sampaikan kata yang satu ini? Kumpulan anak muda yang ‘nongkrong’nya di masjid? Kumpulan muslimah yang jilbabnya gedhe-gedhe? Atau bahkan sarang teroris seperti yang diberitakan suatu media belakangan ini? ^^
Apapun yang ada dalam benak anda, bagi saya pribadi Rohis jauh lebih baik dari semua itu. Yah, mungkin memang bukan segala-galanya. Tanpa rohis kita masih bisa hidup bukan? Tanpa rohis masih bisa bernafas, benar? Ya, Rohis memang bukan segala-galanya, namun dari sinilah segalanya berawal. Tak percaya? Simak baik-baik cerita saya!! J
Yang saya rasakan, semenjak bergabung dengan Rohis inilah terjadi titik balik dalam hidup saya. Titik balik yang mengubah segalanya, mirip2 ledakan Big Bang kali ya? :D. Dari sinilah semua berawal, dari sinilah saya berubah. Bukan perubahan biasa, namun hampir di seluruh bidang, mungkin bisa dibilang revolusi besar-besaran atau “hijrah” bahasa kerennya.
Hijrah kemana? Yang pasti bukan ke London ya ^^
Hijrah, dari kebodohan menuju terangnya ilmu. Hijrah, dari kelamnya maksiyat menuju manisnya ta’at. Hijrah, dari galaunya hidup menuju ketentraman hati yang luar biasa. Hijrah dari masa jahiliah menuju masa-masa kemenangan.
Semua berubah, dari yang sering maksiyat, menjadi benar-benar bertaubat. Apalagi saat jadi pengurus, malu kan bila maksiyat masih ‘dipelihara’? Dari yang tak kenal dhuha, jadi istiqomah dhuha (mudah2an bukan riya’). Dari yang tak pernah ke masjid, jadi rajin berjamaah didalamnya. Dari yang tak ada niat menghafal qur’an, kini sedikit demi sedikit mulai menghafalkan.
Dan bukan hanya dari segi ibadah tentunya. Dari rohis saya juga belajar kepemimpinan. Pertama kalinya jadi ketua panitia, yang saya bersyukur karena setelahnya mulai terasa banyak perubahannya. Dari yang semula pendiam jadi berani bicara. Dari yang semula kuper jadi banyak temannya. Dari yang semula hidup tak tahu arah, kini jadi punya tujuan yang jelas (beribadah kepadaNya dan meraih keridlhoanNya).
Banyak sekali yang sekarang terasa manfaatnya. Dari video motivasi yang dulu diputar di acara rohis, kini baru benar-benar saya terapkan. Dan Alhamdulillah, mulai terasa dampaknya. Hidup jadi lebih teratur, dan jelas mau dibawa kemana. Dan yang paling penting yang saya rasakan adalah bisa jadi pemuda yang punya prinsip, punya pendirian, idealis, tak sekedar ikut-ikutan.
Dengan segudang modal di atas, tidak ada lagi rasa takut untuk bergaul dengan teman-teman baru. Tak perlu takut dianggap nggak eksis, karena memang bukan itu yang jadi tujuan. Tak perlu takut tampil beda, asal hidup sesuai tuntunan (Qur’an Sunnah). Tak perlu takut akan kegagalan, karena tahu susah senang hanyalah ujian kehidupan. Tak perlu resah, karena tahu ada Alloh Yang milik-Nya lah segala yang di langit dan di bumi ini.
Anak rohis memang luar biasa ‘aneh’nya ya. Disaat remaja lain pada tawuran, mereka asyik baca Qur’an. Disaat yang lain sibuk pacaran, mereka malah menjaga pandangan (Aamiin). Disaat yang lain mencontek di ujian, mereka pede dan mengutamakan kejujuran (Aamiin). Disaat yang lain tampil buka-bukaan (aurot), mereka tampil sesuai tuntunan. Disaat pemuda lain menjadi ancaman, mereka terus memberi harapan.
Aneh sekali bukan? Saking anehnya sampai dikatakan sarang TERORIS!! ^^ Ya, kita memang TERORIS, Tentara Orang Islam (kata ketua BEM saya).
Tidakkah mereka lihat kondisi pemuda di zaman ini? Yang sudah sangat kebablasan dalam pergaulannya? Salahkah bila diantaranya ada yang berbeda dan terus memperjuangkan perbaikan umat ini? Wahai, tidak sadarkah bila yang dituduh teroris justru pemuda-pemudi yang masih bisa diharapkan dari negeri ini? Pemuda yang jadi agent of change, agen perubahan yang terus mengisi harinya untuk memperbaiki diri, sekitar, agama dan bangsanya?
“Fatuubaa lil ghurabaa” Maka berbahagialah bagi orang-orang asing, yakni yang senantiasa membuat perbaikan disaat yang lain berbuat kerusakan. Apakah antum/antunna termasuk diantaranya?? Semoga saja.. Wallohua’lam bisshowwab.
kunjungi 
Sigit Arif Anggoro
Teknik Fisika 2012

No comments:

Post a Comment