11/19/2014

Be The Real Muslim Engineer




Perjalanan menjadi seorang engineer memang bukan hal yang mudah, namun yang tidak boleh kita lupakan sebelum menjadi seorang engineer kita adalah seorang muslim. Maka hendaknya kita berperilaku sebagai seorang muslim selain sebagai engineer. Lalu seperti apakah sosok muslim engineer sejati? Berikut ini kami uraikan secara umum beberapa poin mengenai karakter seorang muslim engineer. 
1.       Lurus akidahnya
Sebagai seorang muslim engineer,  kita harus memiliki akidah yang lurus agar bisa selamat di dunia dan di akhirat. Yakni dengan meyakini Allah lah satu-satunya Pencipta kita, yang kita jadikan tujuan, yang paling kita cintai, yang berhak kita ibadahi, serta satu-satunya tempat bergantung. Dengan akidah yang kuat inilah umat islam memeroleh kejayaan dan kemuliaan di dunia dan di akhirat nanti. Keyakinan ini diperlukan seorang engineer agar berani membuat karya-karya besar tanpa takut mengalami kegagalan atau menemui kesia-siaan, karena segala sesuatu terjadi atas kuasa dan kehendak-Nya, tidak akan ada yang sia-sia.
2.       Tinggi cita-citanya
Kita juga harus memiliki cita-cita yang tinggi. Sebagai seorang muslim cita-cita tertinggi adalah meraih surga firdaus-Nya, karena cepat atau lambat kita akan mati, maka cita-cita terbesar haruslah untuk kehidupan akhirat nanti, baru kemudian menyusun cita-cita di dunia untuk mencapai tujuan besar kita.
Yang perlu diperhatikan disini adalah hendaknya tidak hanya sekedar diterima di perusahaan besar, menjadi kaya, punya mobil sendiri, punya rumah sendiri, namun lebih dari itu seorang muslim engineer memiliki cita-cita jauh ke depan untuk kebaikan agama, bangsa dan negaranya.
3.       Rajin ibadahnya
Sebagai muslim engineer ibadah tidak boleh ditinggalkan. Yang wajib dipenuhin, yang sunnah dihidupin. Terlebih untuk yang biasanya harus begadang buat ngerjain project, tidak ada salahnya sambil qiyamul lail walau hanya dua rakaat. Bila ini bisa diistiqomahkan, insyaAllah pertolongan-Nya akan selalu hadir di tengah-tengah kesulitan yang kita hadapi di pekerjaan.
4.       Dekat dengan Qur’an
Sesibuk apa pun dalam bekerja, tidak boleh jauh dengan yang namanya Qur’an. Karena inilah satu-satunya mukjizat yang bisa kita lihat langsung, inilah pedoman hidup yang Allah anugerahkan pada ummat Nabi Muhammad yang membacanya saja sudah berpahala apalagi mengamalkan dan mengajarkan.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”(H.R. Bukhari)
5.       Kritis
Menjadi suatu keharusan bagi seorang muslim engineer untuk senantiasa berpikir kritis dalam setiap masalah yang dihadapi. Sedikit saja kesalahan dalam menganalisa dan menentukan bahan bisa berakibat fatal dan bisa membahayakan nyawa banyak orang. Pun demikian islam senantiasa mengajarkan ummatnya untuk berlaku kritis, dan teliti dalam setiap keadaan, tidak mengikuti persangkaan tanpa ada fakta yang mendukung. Selain dalam pekerjaannya, seorang engineer juga perlu kritis terhadap lingkungan sekitarnya, sikap inilah yang akan menjaga lingkungan hingga bangsa dan negaranya dari kecelakaan dan hal-hal yang merugikan lainnya, karena membangun suatu bangsa tentu lebih sulit dari membangun jembatan misalnya, maka diperlukan pula perancangan yang sistematis didalamnya.  Seorang engineer diharapkan mampu menjadi insinyur peradaban, mampu merancang masa depan bangsa secara jelas dan sistematis hingga tercapai tujuan-tujuannya.
6.       Kuat jasmaninya
Survey mengatakan 50% mahasiswa teknik yang gagal masuk seleksi perusahaan bukan karena kemampuan berpikirnya yang kurang, namun justru karena fisik/jasmaninya yang kurang sehat. Entah karena kebiasaan makan yang buruk, tidur tidak teratur, atau karena tidak sempat berolahraga. Padahal pekerjaan-pekerjaan di teknik banyak yang harus terjun ke lapangan, hingga membutuhkan kesehatan dan kekuatan jasmani para engineernya.
Dalam islam pun mukmin yang kuat lebih Allah cintai dari mukmin yang lemah, untuk itu sebagai muslim engineer penting sekali untuk senantiasa menjaga kesehatan jasmani disamping belajar materi keteknikan.
7.       Rajin membaca
Selain belajar hal-hal terkait dunia teknik, seorang muslim engineer juga perlu untuk membaca banyak hal. Jangan beranggapan anak teknik kerjanya hanya bisa di lab ngurusin mesin. Kita ingat Presiden pertama kita adalah seorang Insinyur (Ir.Sukarno), presiden ketiga pun insinyur (B.J.Habibie). Tentu bila hanya belajar materi keteknikan tidak mungkin Pak Karno bisa memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Beliau membaca banyak buku dari berbagai genre, mulai dari agama, politik, ekonomi, dan lain sebagainya hingga akhirnya terbentuklah wawasa kebangsaan yang utuh dan siap memimpin bangsa Indonesia.
Kita tidak pernah tahu akan jadi apa di masa depan, maka jangan pernah membatasi diri dan bersikaplah terbuka untuk mempelajari ilmu apa pun yang bermanfaat bagi kebaikan bersama.
8.        Kreatif
Seorang muslim engineer juga harus punya kreativitas yang tinggi. Tidak cukup asal kerja, perlu dipikir dan dirasakan baik-baik agar produk yang dihasilkan memiliki kemanfaatan yang besar namun dengan effort yang kecil dalam pemakaiannya. Dalam dunia dakwah kreatifitas telah ditunjukkan para wali sanga hingga mampu menyebarkan islam di tanah air tanpa melalui jalur kekerasan.
9.       Kontributif
Selain kreatif seorang muslim engineer juga harus senantiasa berkontribusi aktif dalam pembangunan agama, bangsa dan negaranya. Kesibukan di perkuliahan tidak boleh menghalangi seorang mahasiswa teknik untuk aktif berorganisasi atau pun terlibat dalam suatu pergerakan. Bila Bung Karno dan kalangan terpelajar lain dahulu hanya mengurusi kuliah dan labnya saja apakah mungkin kemerdekaan Indonesia bisa kita rebut? Menjadi tanggungjawab seorang akademikus untuk senantiasa memberikan kontribusi sesuai ketinggian ilmunya.
10.   Prestatif
Selain kreatif tentu yang dinantikan dari seorang muslim engineer adalah karya-karyanya. Kita bukan scientis yang hanya berkelakar dengan teori, namun kita diharapkan mampu mengaplikasikan teori-teori tersebut untuk mencipta alat-alat yang bermanfaat bagi manusia. Bukan hanya tingginya IP yang menjadi patokan, namun seberapa banyak prestasi yang bisa diraih itulah yang lebih pantas untuk dihargai.
11.   Berakhlak mulia
Setinggi apa pun ilmunya, secerdas apa pun, dan sesukses apa pun seorang muslim engineer tidak boleh berlaku sombong kepada orang lain, dan harus senantiasa menunjukkan akhlaknya yang mulia. Tidak hanya belajar berurusan dengan mesin, sebagai manusia kita perlu pula belajar bersosialisasi yang baik kepada orang-orang di sekitar kita. Seperti tugas besar diutusnya nabi yakni liutammima makaarimal akhlaq, untuk menyempurnakan akhlak manusia
12.   Totalitas dalam bekerja
Seorang muslim engineer harus mampu totalitas dalam bekerja. Tidak mungkin suatu proyek akan berhasil bila dikerjakan setengah-setengah. Semua harus dikerjakan dengan telaten dan kesungguhan yang tinggi. Demikian pula dalam berislam, kita dituntut untuk berislam secara kaffah(menyeluruh) jangan setengah-setengah, bersungguh-sungguh dalam menjalani aturan-Nya dan mengejar keridhoan-Nya. Wallohua’lam
Sigit Arif Anggoro
T. Fisika 2012

No comments:

Post a Comment