Bismillah..
Rohis?? Apa yang terbersit di benak
anda ketika saya sampaikan kata yang satu ini? Kumpulan anak muda yang
‘nongkrong’nya di masjid? Kumpulan muslimah yang jilbabnya gedhe-gedhe? Atau
bahkan sarang teroris seperti yang diberitakan suatu media belakangan ini? ^^
Apapun yang ada dalam benak anda,
bagi saya pribadi Rohis jauh lebih baik dari semua itu. Yah, mungkin memang
bukan segala-galanya. Tanpa rohis kita masih bisa hidup bukan? Tanpa rohis
masih bisa bernafas, benar? Ya, Rohis memang bukan segala-galanya, namun dari
sinilah segalanya berawal. Tak percaya? Simak baik-baik cerita saya!! J
Yang saya rasakan, semenjak bergabung
dengan Rohis inilah terjadi titik balik dalam hidup saya. Titik balik yang
mengubah segalanya, mirip2 ledakan Big Bang kali ya? :D. Dari sinilah semua
berawal, dari sinilah saya berubah. Bukan perubahan biasa, namun hampir di
seluruh bidang, mungkin bisa dibilang revolusi besar-besaran atau “hijrah”
bahasa kerennya.
Hijrah kemana? Yang pasti bukan ke
London ya ^^
Hijrah, dari kebodohan menuju
terangnya ilmu. Hijrah, dari kelamnya maksiyat menuju manisnya ta’at. Hijrah,
dari galaunya hidup menuju ketentraman hati yang luar biasa. Hijrah dari masa
jahiliah menuju masa-masa kemenangan.
Semua berubah, dari yang sering
maksiyat, menjadi benar-benar bertaubat. Apalagi saat jadi pengurus, malu kan
bila maksiyat masih ‘dipelihara’? Dari yang tak kenal dhuha, jadi istiqomah
dhuha (mudah2an bukan riya’). Dari yang tak pernah ke masjid, jadi rajin
berjamaah didalamnya. Dari yang tak ada niat menghafal qur’an, kini sedikit
demi sedikit mulai menghafalkan.
Dan bukan hanya dari segi ibadah
tentunya. Dari rohis saya juga belajar kepemimpinan. Pertama kalinya jadi ketua
panitia, yang saya bersyukur karena setelahnya mulai terasa banyak
perubahannya. Dari yang semula pendiam jadi berani bicara. Dari yang semula
kuper jadi banyak temannya. Dari yang semula hidup tak tahu arah, kini jadi
punya tujuan yang jelas (beribadah kepadaNya dan meraih keridlhoanNya).
Banyak sekali yang sekarang terasa manfaatnya.
Dari video motivasi yang dulu diputar di acara rohis, kini baru benar-benar
saya terapkan. Dan Alhamdulillah, mulai terasa dampaknya. Hidup jadi lebih
teratur, dan jelas mau dibawa kemana. Dan yang paling penting yang saya rasakan
adalah bisa jadi pemuda yang punya prinsip, punya pendirian, idealis, tak
sekedar ikut-ikutan.
Dengan segudang modal di atas, tidak
ada lagi rasa takut untuk bergaul dengan teman-teman baru. Tak perlu takut
dianggap nggak eksis, karena memang bukan itu yang jadi tujuan. Tak perlu takut
tampil beda, asal hidup sesuai tuntunan (Qur’an Sunnah). Tak perlu takut akan
kegagalan, karena tahu susah senang hanyalah ujian kehidupan. Tak perlu resah,
karena tahu ada Alloh Yang milik-Nya lah segala yang di langit dan di bumi ini.
Anak rohis memang luar biasa
‘aneh’nya ya. Disaat remaja lain pada tawuran, mereka asyik baca Qur’an. Disaat
yang lain sibuk pacaran, mereka malah menjaga pandangan (Aamiin). Disaat yang
lain mencontek di ujian, mereka pede dan mengutamakan kejujuran (Aamiin). Disaat
yang lain tampil buka-bukaan (aurot), mereka tampil sesuai tuntunan. Disaat
pemuda lain menjadi ancaman, mereka terus memberi harapan.
Aneh sekali bukan? Saking anehnya
sampai dikatakan sarang TERORIS!! ^^ Ya, kita memang TERORIS, Tentara Orang
Islam (kata ketua BEM saya).
Tidakkah mereka lihat kondisi pemuda
di zaman ini? Yang sudah sangat kebablasan dalam pergaulannya? Salahkah bila
diantaranya ada yang berbeda dan terus memperjuangkan perbaikan umat ini?
Wahai, tidak sadarkah bila yang dituduh teroris justru pemuda-pemudi yang masih
bisa diharapkan dari negeri ini? Pemuda yang jadi agent of change, agen
perubahan yang terus mengisi harinya untuk memperbaiki diri, sekitar, agama dan
bangsanya?
“Fatuubaa lil ghurabaa” Maka berbahagialah
bagi orang-orang asing, yakni yang senantiasa membuat perbaikan disaat yang
lain berbuat kerusakan. Apakah antum/antunna termasuk diantaranya?? Semoga
saja.. Wallohua’lam bisshowwab.
kunjungi
Sigit Arif
Anggoro
Teknik Fisika
2012
No comments:
Post a Comment