Perjalanan menjadi seorang engineer memang bukan hal yang
mudah, namun yang tidak boleh kita lupakan sebelum menjadi seorang engineer
kita adalah seorang muslim. Maka hendaknya kita berperilaku sebagai seorang
muslim selain sebagai engineer. Lalu seperti apakah sosok muslim engineer sejati?
Berikut ini kami uraikan secara umum beberapa poin mengenai karakter seorang
muslim engineer.
1. Lurus akidahnya
Sebagai seorang muslim
engineer, kita harus memiliki akidah
yang lurus agar bisa selamat di dunia dan di akhirat. Yakni dengan meyakini
Allah lah satu-satunya Pencipta kita, yang kita jadikan tujuan, yang paling
kita cintai, yang berhak kita ibadahi, serta satu-satunya tempat bergantung.
Dengan akidah yang kuat inilah umat islam memeroleh kejayaan dan kemuliaan di
dunia dan di akhirat nanti. Keyakinan ini diperlukan seorang engineer agar
berani membuat karya-karya besar tanpa takut mengalami kegagalan atau menemui
kesia-siaan, karena segala sesuatu terjadi atas kuasa dan kehendak-Nya, tidak
akan ada yang sia-sia.
2. Tinggi cita-citanya
Kita juga harus memiliki
cita-cita yang tinggi. Sebagai seorang muslim cita-cita tertinggi adalah meraih
surga firdaus-Nya, karena cepat atau lambat kita akan mati, maka cita-cita
terbesar haruslah untuk kehidupan akhirat nanti, baru kemudian menyusun
cita-cita di dunia untuk mencapai tujuan besar kita.
Yang perlu diperhatikan disini adalah hendaknya tidak hanya sekedar diterima di perusahaan besar, menjadi kaya, punya mobil sendiri, punya rumah sendiri, namun lebih dari itu seorang muslim engineer memiliki cita-cita jauh ke depan untuk kebaikan agama, bangsa dan negaranya.
Yang perlu diperhatikan disini adalah hendaknya tidak hanya sekedar diterima di perusahaan besar, menjadi kaya, punya mobil sendiri, punya rumah sendiri, namun lebih dari itu seorang muslim engineer memiliki cita-cita jauh ke depan untuk kebaikan agama, bangsa dan negaranya.
3. Rajin ibadahnya
Sebagai muslim engineer ibadah
tidak boleh ditinggalkan. Yang wajib dipenuhin, yang sunnah dihidupin. Terlebih
untuk yang biasanya harus begadang buat ngerjain project, tidak ada
salahnya sambil qiyamul lail walau hanya dua rakaat. Bila ini bisa
diistiqomahkan, insyaAllah pertolongan-Nya akan selalu hadir di tengah-tengah
kesulitan yang kita hadapi di pekerjaan.
4. Dekat dengan Qur’an
Sesibuk apa pun dalam bekerja,
tidak boleh jauh dengan yang namanya Qur’an. Karena inilah satu-satunya
mukjizat yang bisa kita lihat langsung, inilah pedoman hidup yang Allah
anugerahkan pada ummat Nabi Muhammad yang membacanya saja sudah berpahala
apalagi mengamalkan dan mengajarkan.
“Sebaik-baik kalian adalah orang
yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”(H.R. Bukhari)
5. Kritis
Menjadi suatu keharusan bagi
seorang muslim engineer untuk senantiasa berpikir kritis dalam setiap masalah
yang dihadapi. Sedikit saja kesalahan dalam menganalisa dan menentukan bahan
bisa berakibat fatal dan bisa membahayakan nyawa banyak orang. Pun demikian
islam senantiasa mengajarkan ummatnya untuk berlaku kritis, dan teliti dalam
setiap keadaan, tidak mengikuti persangkaan tanpa ada fakta yang mendukung.
Selain dalam pekerjaannya, seorang engineer juga perlu kritis terhadap
lingkungan sekitarnya, sikap inilah yang akan menjaga lingkungan hingga bangsa
dan negaranya dari kecelakaan dan hal-hal yang merugikan lainnya, karena
membangun suatu bangsa tentu lebih sulit dari membangun jembatan misalnya, maka
diperlukan pula perancangan yang sistematis didalamnya. Seorang engineer diharapkan mampu menjadi
insinyur peradaban, mampu merancang masa depan bangsa secara jelas dan
sistematis hingga tercapai tujuan-tujuannya.
6. Kuat jasmaninya
Survey mengatakan 50% mahasiswa
teknik yang gagal masuk seleksi perusahaan bukan karena kemampuan berpikirnya
yang kurang, namun justru karena fisik/jasmaninya yang kurang sehat. Entah
karena kebiasaan makan yang buruk, tidur tidak teratur, atau karena tidak
sempat berolahraga. Padahal pekerjaan-pekerjaan di teknik banyak yang harus
terjun ke lapangan, hingga membutuhkan kesehatan dan kekuatan jasmani para
engineernya.
Dalam islam pun mukmin yang kuat
lebih Allah cintai dari mukmin yang lemah, untuk itu sebagai muslim engineer
penting sekali untuk senantiasa menjaga kesehatan jasmani disamping belajar
materi keteknikan.
7. Rajin membaca
Selain belajar hal-hal terkait
dunia teknik, seorang muslim engineer juga perlu untuk membaca banyak hal.
Jangan beranggapan anak teknik kerjanya hanya bisa di lab ngurusin mesin. Kita
ingat Presiden pertama kita adalah seorang Insinyur (Ir.Sukarno), presiden
ketiga pun insinyur (B.J.Habibie). Tentu bila hanya belajar materi keteknikan
tidak mungkin Pak Karno bisa memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Beliau
membaca banyak buku dari berbagai genre, mulai dari agama, politik, ekonomi,
dan lain sebagainya hingga akhirnya terbentuklah wawasa kebangsaan yang utuh
dan siap memimpin bangsa Indonesia.
Kita tidak pernah tahu akan jadi
apa di masa depan, maka jangan pernah membatasi diri dan bersikaplah terbuka
untuk mempelajari ilmu apa pun yang bermanfaat bagi kebaikan bersama.
8. Kreatif
Seorang muslim engineer juga
harus punya kreativitas yang tinggi. Tidak cukup asal kerja, perlu dipikir dan
dirasakan baik-baik agar produk yang dihasilkan memiliki kemanfaatan yang besar
namun dengan effort yang kecil dalam pemakaiannya. Dalam dunia dakwah
kreatifitas telah ditunjukkan para wali sanga hingga mampu menyebarkan islam di
tanah air tanpa melalui jalur kekerasan.
9. Kontributif
Selain kreatif seorang muslim
engineer juga harus senantiasa berkontribusi aktif dalam pembangunan agama,
bangsa dan negaranya. Kesibukan di perkuliahan tidak boleh menghalangi seorang
mahasiswa teknik untuk aktif berorganisasi atau pun terlibat dalam suatu
pergerakan. Bila Bung Karno dan kalangan terpelajar lain dahulu hanya mengurusi
kuliah dan labnya saja apakah mungkin kemerdekaan Indonesia bisa kita rebut?
Menjadi tanggungjawab seorang akademikus untuk senantiasa memberikan kontribusi
sesuai ketinggian ilmunya.
10. Prestatif
Selain kreatif tentu yang
dinantikan dari seorang muslim engineer adalah karya-karyanya. Kita bukan
scientis yang hanya berkelakar dengan teori, namun kita diharapkan mampu
mengaplikasikan teori-teori tersebut untuk mencipta alat-alat yang bermanfaat
bagi manusia. Bukan hanya tingginya IP yang menjadi patokan, namun seberapa
banyak prestasi yang bisa diraih itulah yang lebih pantas untuk dihargai.
11. Berakhlak mulia
Setinggi apa pun ilmunya,
secerdas apa pun, dan sesukses apa pun seorang muslim engineer tidak boleh
berlaku sombong kepada orang lain, dan harus senantiasa menunjukkan akhlaknya
yang mulia. Tidak hanya belajar berurusan dengan mesin, sebagai manusia kita
perlu pula belajar bersosialisasi yang baik kepada orang-orang di sekitar kita.
Seperti tugas besar diutusnya nabi yakni liutammima makaarimal akhlaq,
untuk menyempurnakan akhlak manusia
12. Totalitas dalam bekerja
Seorang muslim engineer harus
mampu totalitas dalam bekerja. Tidak mungkin suatu proyek akan berhasil bila
dikerjakan setengah-setengah. Semua harus dikerjakan dengan telaten dan
kesungguhan yang tinggi. Demikian pula dalam berislam, kita dituntut untuk
berislam secara kaffah(menyeluruh) jangan setengah-setengah,
bersungguh-sungguh dalam menjalani aturan-Nya dan mengejar keridhoan-Nya.
Wallohua’lam
Sigit Arif Anggoro
T. Fisika 2012
No comments:
Post a Comment